
Saat memasuki musim penghujan seperti saat ini, sebagian warga yang bermukim di sekitar sungai pasti merasa was-was jika hujan akan mengakibatkan meluapnya air sungai yang akan mengenangi wilayah pemukiman mereka. Maka dari itu pencegahan harus segera di lakukan. Salah satu pencegahan yang di lakukan oleh Pemerintahan Desa Sayati ialah kegiatan normalisasi sungai Cikahiangan dan solokan Jepang yang jika tidak segera di normalisasi di khawatirkan akan menyebabkan banjir.
Normalisasi sungai ialah menciptakan kondisi sungai dengan lebar dan kedalaman tertentu sehingga sungai mampu mengalirkan air sehingga tidak terjadi luapan dari sungai tersebut. Mengecilnya kapasitas sungai dikarenakan terjadinya pendangkalan dan penyempitan badan sungai, baik karena faktor alam maupun ulah manusia. Salah satu yang sering menjadi penyebab, misalnya adalah menjamurnya rumah di bantaran sungai. Agar air tak meluap, normalisasi sungai menjadi salah satu solusi Normalisasi sungai adalah suatu metode yang digunakan untuk menyediakan alur sungai dengan kapasistas mencukupi untuk menyalurkan air, terutama air yang berlebih saat curah hujan tinggi. Tujuan normalisasi sungai antara lain untuk keperluan navigasi, melindungi tebing sungai karena erosi (kikisan), atau untuk memperluas profil sungai guna menampung banjir–banjir yang terjadi.
Pemerintahan Desa Sayati yang di wakili Tim Pelaksana Kegiatan Desa yang berjumlah 5 orang di bantu Pokmas Raksa Walungan yaitu kelompok masyarakat, yang khusus bekerja di bidang perawatan saluran saluran air di wilayah Desa Sayati dengan jumlah 20 orang melakukan kegiatan normaliasi sungai Cikahiangan dan solokan jepang dengan waktu pelaksanaan 7 hari kalender yaitu pada tanggal 16 Desember s/d 22 Desember 2017 . Kegiatan ini bersumber dari anggaran ADPD tahap II tahun 2017 dengan nilai anggaran Rp. 18.066.200,-.


